AGAM, BANUAPOS.COM ~~ Museum Kelahiran Buya Hamka yang terletak di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, yaitunya Dr Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Agam tepatnya ke Museum Buya Hamka Jumat (27/08).

 

 

Menteri Sandiaga Uno ini didampingi oleh ketua DPRD Agam Novi Irwan,S.Pd.MM, Wakil Bupati Irwan Fikri , Camat Tanjung Raya Handria Asmi, Niniak Mamak, Alim Ulama, serta Anggota DPRD Provinsi Fraksi Gerindra Ismunandi Sofyan.

 

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menyebutkan bahwa Museum Kelahiran Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat bakal menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara pascapandemi COVID-19 melanda Indonesia.

 

“Wisatawan domestik dan mancanegara akan banyak mengunjungi Museum Kelahiran Buya Hamka setelah pandemi COVID-19,” katanya.Saat masih kecil, tambahnya ia sering dibawa orang tua untuk mengunjungi daerah itu. Buya Hamka merupakan ulama yang terkenal di Indonesia dan bahkan di dunia. “Buya Hamka banyak melahirkan karya dan dipakai oleh ulama di Indonesia,” tambah menteri nan pernah mencalon sebagai wakil presiden di pilpres kemarin yang akhirnya dimenangkan oleh Jokowidodo- Makruf Amin.

 

Sementara, terkait keramba jaring apung di Danau Maninjau, pihaknya akan mendata keramba jaring apung di danau Maninjau dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Ujar menteri nan sering senyum ini.

 

Pendataan itu melibatkan tokoh adat, tokoh agama, masyarakat, pelaku usaha mikro kecil menengah dan lainnya.Ini mengingat bahwa danau vulkanik itu dalam kondisi tercemar berat dan cukup memperhatinkan. Tambahnya.”Program pendataan bersifat berkeadilan pada masyarakat, agar ekonomi masyarakat tidak terganggu” tutup menteri bekas calon wakil presiden dari Prabowo Subianto ini.

 

Novi Irwan selaku ketua DPRD Agam menyampaikan dengan kehadiran Menteri Sandiaga Uno, membuka peluang bagi kita untuk mengembangkan potensi Wisata di Agam khususnya Maninjau yang mana dulunya pernah mendunia”, kata ketua DPRD Agam ini.

 

“Sekarang kembali kita maksimal dengan mempromosikan dan mengembangkan serta mensinergikan dengan semua pihak, terkait potensi yang ada seperti objek wisata, hotel / penginapan, seni budaya, kuliner maupun UMKMnya”,

Sehingga hal tersebut bisa dijadikan sebagai faktor pendukung, untuk selanjutnya bersinergi dengan dukungan pemerintah” ujar politikus Partai Gerindra dari Dapil 3 Agam ini yang terekam oleh kami Banuapos.com

 

Sementara untuk kelompok wisata, tokoh dan masyarakat harus bersama-sama membangun nagarinya. Sehingga pada akhirnya ekonomi masyarakat dapat bergerak dan keseteraan meningkat”, papar Ketua DPRD Agam.

 

“Disamping itu kita bersyukur Nagari Sungai Batang termasuk Empat Desa Wisata di Sumbar yang memiliki keunggulan sehingga berpotensi besar untuk dikembangkan guna menarik wisatawan untuk datang”, harap Novi Irwan.

 

“Empat Desa Wisata yang masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia/ ADWI itu masing-masing Desa Sungai Batang Kabupaten Agam, Desa Wisata kampung Minang, Sumpu Tanah Datar, Desa Wisata Seribu Gonjong di Limapuluh Kota dan Desa Wisata Apar di Pariaman”, politikus Gerindra ini.

 

( iing chaiang )

Bagikan: