Refnawati SH: Peran KPPI ( Kaukus Perempuan Politik Indonesia ) dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen tahun 2024

Bukittinggi,SumbarEkspres.com-Pembekalan politik perempuan Indonesia untuk maju ke Parlemen hari ini Senin(4/9)digelar, bertempat di ruang meeting penginapan Syari’ah Gulai Bancah Bukittinggi.

Refnawati SH Bendahara KPPI kota Bukittinggi, saat dihubungi SumbarEkspres.com lewat telepon menjelaskan.

Acara yang di buka oleh Dewi Anggraini ketua KPPI kota Bukittinggi dengan mendatangkan Yenni. S Tanjung S.Sos sebagai nara sumber dan Armiati Rustam (ketua KPPI)dari Provinsi ujarnya.

Dalam pembekalan diuraikan tentang Latar belakang.
Perempuan politik / perempuan politisi :.
1.Di partai politik dan.
2.Menjadi caleg.
– karena UU Partai politik no 2 thn 2011.
– karena UU Pemilu no 7 thn 2017 .
– karena PKPU no 10 thn 2023.

Tapi tidak pernah ada UU mewajibkan untuk perempuan menjadi caleg imbuhnya.

Analisa situasi perempuan dalam politik dan pemerintah, keterlibatan perempuan dalam kehidupan publik telah meningkat ,namun partisipasi dan keterwakilan dalam legislatif nasional dan propinsi di seluruh instansi pemerintah masih rendah paparnya.

Ada berapa faktor Mengapa keterwakilan perempuan di lembaga Legislatif ini masih rendah?
Karena.
1.Masalah struktur politik yang masih sedikit
Memberi peluang kepada perempuan untuk berpartisipasi walaupun secara berangsur sudah mulai diperbaiki.

2.Masalah kultur politik patriarkhi dalam masyarakat yang masih menabukan perempuan terlalu aktif di ruang politik.

3.Kegagalan pembuktian kemampuan bahwa perempuan mampu bersaing dengan laki laki dalam proses politik, terutama di lembaga legislatif.

4.Kegagalan Parpol dan kelompok masyarakat sipil mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam aktifitas politik.
Penjabaran tersebut di uraikan nara sumber begitu gamblang dan bisa di pahami tukasnya.

Kita berharap kedepannya,Keterwakilan perempuan secara proposional di Legislatif akan sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan menghasilkan produk produk pembangunan yang berkeadilan gender dapat terwujud pungkasnya.(Fendy Jambak)

Bagikan: