Buya Asra Faber Perhatikan Nasib Guru Honorer dan Guru Mengaji, Gelontorkan Dana Pokir Rp. 825 Juta

Agam, SumbarEkspres.com- Program subsidi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meringankan beban pekerja. Subsidi ini salah satu syaratnya harus terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

Ada beberapa profesi yang membutuhkan bantuan subsidi gaji, seperti guru honorer dan guru mengaji. Asra Faber akan mengusulkan agar sisa anggaran dari program subsidi gaji disalurkan kepada guru mengaji hingga guru honorer.

Sebanyak 150 guru mengaji, imam, khatib dan garin di Kecamatan Palupuh, Agam mendapat penghargaan dari Buya Asra Faber dalam kegiatan Reses di Palupuh pada Selasa, (07/03/2023). Mantan Kepala Kemenag dari Fraksi PKS  sangat memperhatikan guru mengaji, imam, khatib dan garin dengan memasukan guru-guru mengaji sebagai peserta BPJS Tenaga Ketenagakerjaan.

Menurut Asra Faber, Palupuh merupakan inspirasi lahirnya kepeduliaannya agar BPJS Tenaga Ketenagakerjaan dimanfaatkan masyarakat. Yaitu atas usulan Wali Nagari Pagadih, Aliwar waktu reses perdana di tahun lalu.

“Sambil menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkan jiwa seseorang melalui BPJS Ketenagakerjaan. Alhamdulillah ternyata gubernur telah membuat edaran terkait BPJS tenaga kerja ini. Akhirnya kami (Buya H. Asra Faber) langsung anggarkan dana Rp 675 juta,” katanya.

“Kemudian karena semakin banyaknya permintaan dilapangan, kami (Asra Faber) tambah lagi dana Rp 150 juta. Berarti total dana pokir buya di 2023 Rp 825 juta Insya Allah akan bisa dimanfaatkan oleh pelaku pekerja rentan 6.000 s.d. 12.000 orang,” ujarnya.

Jumlah 12.000 tidak sedikit masyarakat yang terbantu kata beberapa tokoh di Palupuh.

Dan masyarakat Palupuh berterima kasih atas inisiatif cerdas Buya Asra Faber ini.

Kemudian Buya Asra Faber menjelaskan dihadapan para peserta reses kenapa sasaran utama BPJS dianggarkan bagi tokoh pejuang agama.

Asra Faber menjelaskan, pejuang alquran adalan orang orang istimewa. Hubungan emosional sangat dekat dengan pejuang agama.

Buya Asra Faber adalah mantan guru mengaji, tamat pesantren, dan pernah membina guru alquran di 3 (tiga) daerah. Insentif yang diterima pejuang agama ini sangat-sangat jauh dari yg wajar.

Dan dana provinsi tak bisa bagi-bagi dana, antisipasi jika takdir Allah berkata lain bagi para pejuang alquran ini, seperti kecelakaan apalagi meninggal dunia, seperti: 2 (dua) orang guru alquran yang sudah dapat bantuan dari uji coba lewat dana pribadi buya. Sehingga masing-masing guru mengaji keluarganya dapat santunan sebesar Rp. 42.000.000, tutup Buya Asra Faber. (Jhoni S./Fendy Jambak)

Bagikan: