Suhatril, ST, MT, Pengusaha Jebolan ITB Bandung Kembangkan Disiplin Ilmunya untuk Kemajuan Kampung Halaman

Agam, SumbarEkspres.com- Tulisan ini dikutip dari ulasan seorang sahabat beliau yang berkunjung ke Keju Lasi beberapa waktu yang lalu. Sebagai bahan edukasi kepada masyarakat bagaimana mengembangkan potensi diri sesuai disiplin ilmu yang dimiliki Suhatril ST MT.

Dua jam bersama pengusaha sapi perah, owner keju lasi, dan founder edukasi wisata peternakan.

Potensi terbesar yang dimiliki bangsa indonesia adalah pertanian, maka jika ingin membangun indonesia bangunlah pertanian, bangunlah daerah karena basis kunci pertanian itu ada didaerah dan semua elemen bangsa apakah itu partai, pemerintahan, pengusaha, harus menyokong pertanian. Ujar sang pengusaha jebolan S1 dan S2 Institut Teknologi Bandung.

Beliau menambahkan juga, “Idealnya anak minang yang merantau ke kota itu pulang kampung dan bangun daerah dengan ilmu yang didapat selama dikota. Kita terkurung dalam mindset “kalau dikampung ga ada kerjaan, pengangguran” itu terjadi karena kita terdoktrin untuk hanya bekerja bukan berwirausaha. Itulah bedanya antara bekerja dan berwira usaha, ketika pun belum mendapatkan laba yang sangat besar ketika jadi pengusaha kita telah menolong umat tuhan terutama bagi orang kita rekrut sebagai karyawan dan kita telah disebut pengusaha. Walaupun gaji besar kalau masih anak buah orang kita akan tetap disebut karyawan”.

“Tujuan kuliah itukan mengubah pola pikir dan menambah jaringan, agar pola pikir menciptakan hal-hal baru dengan orientasi membantu makhluk tuhan terutama dibidang pekerjaan. Menambah jaringan untuk memudahkan hal-hal yang kita bangun tadi,” ujar pengusaha susu sapi perah yang akrab dipanggil dengan “Basa” oleh masyarakat sekitar.

Dan itu bisa saya lihat dari sepak terjang beliau dalam membantu masyarakat sekitar baik melalui program “Anak SD Minum Susu” ataupun dalam beliau memberi kelonggaran kepada masyarakat yang ingin membeli sapi beliau. Contohnya ada duit 1 juta, sedangkan harga sapi 15 juta, maka beliau memberi kelonggaran kepada masyarakat untuk bisa membeli sapi dan 14 juta lagi bisa dicicil tanpa bunga lagi.

Dan hasil susu dari sapi tadi juga beliau yang membeli kepada masyarakat yang membeli sapi tadi dengan harga yang agak lebih dari pada yang lain.

(Sebagian dari pemaparan beliau yang kongkrit, lugas, artikulasinya jelas dan fasih tentang ekonomi pertanian yang bisa saya tuliskan, kalau dituliskan semuanya panjang). Makasih undangan ngopinya ust pengusaha yang baik hati dan dermawan.

Oh ya yang saya pegang itu mozarela stick yang isinya mozarela namanya, satu-satunya di Sumatera, yang banyak itukan isi dalamnya nugget atau risoles, tapi ini isi dalamnya memang mozarela.

Mari ke Keju lasi sebuah karya anak nagari yang menyediakan berbagai minuman, snack, sekolah edukasi peternakan, kolam renang untuk anak-anak.

Lokasinya di Jorong Lasi Tuo, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.

(Redaksi SumbarEkspres.com)

Bagikan: