Riyan Permana Putra sebut untuk Memperkuat Gelar Pahlawan Ampera, Gelar Pahlawan Nasional Perlu Diberikan kepada Ahmad Karim
Bukittinggi – Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi, Dr (cand). Riyan Permana Putra, SH, MH menyatakan terkait gelar pahlawan nasional untuk Ahmad Karim yang telah ditetapkan sebagai pahlawan ampera berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor: TAP MPRS XXIX/MPRS/1966.
Riyan melanjutkan terjadi perdebatan soal gelar pahlawan nasional bagi Ahmad Karim. Sebab masih ada yang berpandangan Ahmad Karim tak perlu lagi diberi gelar pahlawan nasional karena sudah menjadi pahlawan ampera.
Riyan menyatakan setelah reformasi, kontroversi pernah mengiringi pemberian gelar pahlawan. Pada 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soekarno dan Mohammad Hatta. Padahal UU Nomor 20 Tahun 2009 menyebut Pahlawan Nasional mencakup semua jenis gelar yang pernah diberikan, yakni Pahlawan Perintis Kemerdekaan, Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Proklamasi, Pahlawan Kebangkitan Nasional, Pahlawan Revolusi, dan Pahlawan Ampera.
Namun menurut Riyan, perdebatan itu akhirnya sebaiknya diakhiri dengan keputusan untuk memberi gelar pahlawan nasional bagi Ahmad Karim sebagaimana Soekarno dan Moh. Hatta yang sebelumnya dikukuhkan jadi pahlawan proklamasi juga setelah itu dikukuhkan juga sebagai pahlawan nasional pada tahun 2012 lalu. Alasannya, gelar itu sebagai penghargaan tambahan bagi Ahmad Karim.
“Untuk memperkuat gelar pahlawan ampera itu, maka diberi pahlawan nasional,” terangnya.
Karna jika kita lihat fakta, sekarang nama-nama Pahlawan Ampera tak tercantum, misalnya dalam buku Profil Pahlawan Nasional yang dikeluarkan Kementerian Sosial tahun 2016, tegas Riyan.
Sebelumnya sebagaimana dilansir dari detaksumbar.com, Ketua DPD Alumni STMN/SMKN 1 Bukittinggi dan Penanggung Jawab Ulang Tahun Ke-60 Alumni STMN/SMKN 1 Bukittinggi, Herman Soyfan mengatakan, bersamaan dengan acara HUT Alumni Ke-60 STMN/SMKN 1 Bukittinggi kita berharap Pahlawan Ampera Ahmad Karim menjadi Pahlawan Nasional.
“Kami akan memperingati gugurnya Pahlawan Ampera Ahmad Karim yang ditembak oleh oknum TNI ini dengan acara Long March yang akan diikuti sekitar 10.000 orang. Acara dimulai dari SMKN 1 Bukittinggi menuju ke Taman Makam Pahlawan pada tanggal 22 Desember 2023,” pungkas Herman Soyfan.
Lanjut Herman, rencananya acara Long March ini akan diikuti oleh seluruh siswa-siswi di seputaran Bukittinggi-Agam. Tujuannya agar generasi muda khususnya para pelajar mengetahui dan memahami tentang perjuangan Amanat Penderitaan Rakyat.
“Dalam acara tersebut kita akan membahas tentang Pahlawan Ampera Ahmad Karim terkait perubahan statusnya menjadi Pahlawan Nasional. Kita akan bahas dengan Pelaku Sejarah diantaranya, Makmur Hendrik dan Hasril Caniago tentang hal itu dan akan meminta kepada Pemerintah agar Ahmad Karim bisa menjadi Pahlawan Nasional,” tutup Herman Soyfan.(Fendy Jambak)